“KOMUNIKASI ANTARPRIBADI”
APA ITU
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI?
Komunikasi Antar Pribadi adalah komunikasi
antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya
menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal.
Komunikasi interpersonal ini adalah
Komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat
dekat, guru-murid dan sebagainya (Mulyana, 2000, p. 73)
Komunikasi Antar Pribadi adalah proses
pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya
atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya.
(Muhammad, 2005,p.158-159).
Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal adalah
penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau
sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan
umpan balik segera (Effendy,2003, p. 30).
KLASIFIKASI
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
a)
Interaksi intim termasuk komunikasi di
antara teman baik, anggota famili, dan orang-orang yg sudah mempunyai ikatan
emosional yg kuat.
b)
Percakapan sosial adalah interaksi
untuk menyenangkan seseorang secara sederhana.
c)
Interogasi/pemeriksaan adalah
interaksi antara seseorang yg ada dalam kontrol, yg meminta atau bahkan
menuntut informasi dari yang lain
d)
Wawancara adalah salah satu bentuk komunikasi
interpersonal di mana 2 orang terlibat dalam percakapan yg berupa Tanya jawab
TUJUAN
KMUNIKASI ANTAR PRIBADI
a)
Menemukan
Diri Sendiri
b)
Menemukan
Dunia Luar
c)
Membentuk
& M.jaga Hubungan Yg Penuh Arti
d)
Berubah
Sikap Dan Tingkah Laku
e)
Untuk
Bermain Dan Kesenangan
f)
Untuk
Membantu
CIRI-CIRI KAP MENURUT ROGERS ADALAH:
Edna Rogers
(2002: 1), mengemukakan pendekatan hubungan dalam menganalisis proses
KAP mengasumsikan bahwa KAP membentuk struktur sosial yang diciptakan melalui proses
komunikasi.
CIRI-CIRI KAP MENURUT ROGERS ADALAH:
Ø Arus
pesan
dua arah.
Ø Konteks
komunikasi
dua arah.
Ø Kemampuan
mengatasi selektivitas tinggi.
Ø Kecepatan
jangkauan terhadap khalayak relatif lambat.
Ø Efek
yang terjadi perubahan sikap.
EFEKTIVITAS
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
Ø KAP
merupakan komunikasi paling efektif untuk mengubah
sikap, pendapat atau perilaku seseorang.
Ø Efektivitas
Komunikasi Interpersonal dimulai dengan lima kualitas umum yang dipertimbangkan
yaitu keterbukaan (openness), empati
(empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan
kesetaraan (equality).( Devito, 1997, p.259-264 ).
EFEKTIVITAS
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
- Keterbukaan (Openess), yaitu kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan antar pribadi.
- Empati (Empathy), yaitu merasakan apa yang dirasakan orang lain.
- Dukungan (Supportiveness), yaitu situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi berlangsung efektif.
- Rasa positif (positivenes), seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif.
- Kesetaraan atau kesamaan (Equality), yaitu pengakuan secara
diamdiam
bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan.
INTERPERSONAL
COMMUNICATION
PENDEKATAN
DIADIK/ RELASIONAL (DYADIC/RELATIONAL APPROACH)
“Interpersonal
Communication is the comunication between two or a few connected individuals in
which there is dyadic primacy, dyadic coalitions, and dyadic consciusness” (De
Vito)
© komunikasi
antar pribadi berdasarkan pendekatan hubungan (diadik) adalah komunikasi antar
pribadi sebagai komunikasi yang berlangsung antara dua orang yang mempunyai
hubungan yang mantap dan jelas.
© Dengan
definisi ini hampir tidak mungkin ada komunikasi diadik (dua orang) yang bukan
komunikasi antar pribadi
© Hampir
tidaklah terhindarkan, selalu ada hubungan tertentu antara dua orang.
Ruang
Lingkup Pendekatan Diadik
- Dyadic Primacy (The two-person unit is of central importance)
- Dyadic Coalitions (two person groups even in large group)
- Dyadic Consciusness (the two person think themselves as a pair)
PENDEKATAN
PENGEMBANGAN (DEVELOPMENTAL APPROACH)
“Interpersonal Communication is a two-person
comunication which the person based their predictions on psychological data
(rather than sociolagical), explanatory
(rather than descriptive) knowledge, and personally established (Rather than
socially established) rules” (De Vito)
Dalam ancangan
pengembangan (developmental), komunikasi antar pribadi dilihat sebagai
akhir dari komunikasi yang bersifat tak pribadi (impersonal) pada satu
ekstrim menjadi komunikasi pribadi atau intim pada ekstrim yang lain
Ruang
lingkup Pengembangan
© Menurut
analisis Gerald Miller, komunikasi antar pribadi ditandai oleh, dan dibedakan
dari, komunikasi tak pribadi (impersonal) berdasarkan sedikitnya tiga
faktor :
- Prediksi Berdasarkan Data Psikologis (psychological data)
- Pengetahuan yang Menjelaskan (Explanatory Knowledge)
- Aturan yang Ditetapkan Secara Pribadi (personally establishe
INTERPERSONAL
COMMUNICATION
© Is something you do every day :
a)
Asking for date
b)
Applying for ajob
c)
Responding to a compliment
d)
Reporting to your supervisor
e)
Chating with coworkers
f)
Developing relationships
g)
Maintining and repairing relationships
h)
Dissolving relationships
ELEMEN-ELEMEN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
- Source –Receiver
- Encoding - Decoding
- Competence
- Messages
- Feedback Messages
- Feedforward Messages
- Chanel
- Noise
- Content
- Purpose
- Ethics
FEEDBACK MESSAGES
- Positive-Negative Feedback
- Person Focused-Mesaage Focused
- Immediate-Delayed
- Low Monitoring-High Monitoring
- Suportive-Critical
FEEDFORWARD MESSAGE
- Untuk membuka peluang komunikasi
- Untuk melihat pesan
- Untuk pengakuan
- Untuk proyeksi
TIPE-TIPE NOISE
- Physical (gangguan fisik)
- Psychological (gangguan Psikologi)
- Semantic (bahasa)
KONTEKS
a)
Demensi Fisik
b)
Dimensi Temporal
c)
Dimensi Sosial dan Psikologis
d)
Dimensi Budaya
PURPOSE OF INTERPERSONAL COMMUNICATION
© Kegunaan
Komunikasi Antar Pribadi menurut De Vito :
- To learn
- To relate
- To influence
- To Play
- To help
THE POWER OF
RELATIONSHIP
(KEKUASAAN DALAM HUBUNGAN)
(KEKUASAAN DALAM HUBUNGAN)
¶
The Power (Kekuasaan) adalah dimensi yang paling penting dari
komunikasi interpersonal.
Pembahasannya meliputi:
©
Prinsip-Prinsip Kekuasaan
©
Jenis-Jenis Kekuasaan
©
Cara-cara Menguasai Komunikasi
(Pesan verbal dan nonverbal dalam perilaku Mendengarkan, Mengerjakan, Membuat Strategi, dan
dalam Memberdayakan orang lain).
A. PRINSIP-PRINSIP KEKUASAAN
Kekuasaan interpersonal a/ sesuatu yg mmungkinkan seseorang u/ mengontrol perilaku org lain.
Sbg contoh : Jika A memiliki kekuasaan atas B, maka A baik melalui latihan
atau ancaman, dapat mengontrol perilaku B.
Kekuasaan dalam hubungan interpersonal akn lebih mudah dikenali dalam
sebuah DISKUSI dg menggunakan prinsip” yg menjelaskan bagaimana kekuasaan
beroperasi dalam hubungan interpersonal & menawarkan wawasan mengenai bagaimana anda
dapat lebih efektif mengelola kekuasaan.
1. Beberapa Orang
Lebih Berkuasa
Daripada Yang Lain
©
Di Amerika Serikat (katanya), semua orang dianggap sama di mata hukum dan
karena itu sama dalam hak mereka untuk pendidikan, perlindungan hukum, dan
kebebasan berbicara.
©
Tetapi semua orang tidak sama dalam hal-hal yang lain, seperti ada yang
lahir dengan dibekali fisik yang kuat, tampan, dan sehat, yang lainnya
dilahirkan lemah, kurang menarik, dan dengan berbagai penyakit warisan.
©
Beberapa orang dilahirkan dalam kekuasaan, dan beberapa dari mereka tidak
dilahirkan dalam keadaan kuat namun mereka belajar untuk menjadi kuat.
©
Beberapa orang mengontrol orang lain dan beberapa orang dikendalikan orang
lain.
©
Dalam beberapa hal kekuasaan dikaitkan dengan kekerasan interpersonal. Sbg contoh:
Suami yang
memiliki kekuasaan yang kurang dalam hubungan mereka lebih mungkin untuk secara
fisik kasar terhadap istrinya daripada suami yang memiliki kekuasaan yang lebih
besar (Babcock, Waltz, Jacobson, & Gottman, 1993).
2. Kekuasaan Bisa Meningkat & Menurun
Ø Semua orang bisa meningkatkan kekuatan mereka
dalam beberapa cara. Di antaranya dengan latihan :
©
Mengangkat beban untuk meningkatkan kekuatan fisik anda.
©
Mempelajari teknik” negosiasi & meningkatkan kekuatan anda dalam situasi
kelompok.
©
Mempelajari prinsip-prinsip komunikasi dan meningkatkan daya persuasif
anda.
Ø Power juga bisa menurun:
Mungkin cra yg pling umum u/ khilangan daya a/ dg :
Tidak berhasil mencoba mengontrol perilaku orang lain. Misalnya, orang yang
mengancam anda dengan hukuman dan kemudian gagal u/ melaksanakan ancaman tersebut, maka ia
kehilangan kekuasaan.
3. Kekuasaan Mengikuti Prinsip “Kurang
Berkepentingan”
Dalam setiap hub interpersonal, org yg memegang kekuasaan a/ org yg krang tertarik & kurang trgantung pda hdiah/hkuman yg dikendalikan o/ org lain.
Misalnya, Pat tidak begitu berminat akan hadiah yang akan diberikan Chris,
maka Pat berada pada posisi yang mengontrol hubungan. Jika di sisi lain, Pat
membutuhkan penghargaan dari Chris, maka Chris yang mempertahankan kekuasaan
dan mengontrol hubungan.
4. Kekuasaan Memiliki Dimensi Budaya
©
Di Asia, Afrika, & budaya Arab, juga dalam kebudayaan sebagian kawasan
Eropa seperti Italia & Yunani, ada jarak kekuasaan yg besar antara laki” & perempuan. Pria memiliki kekuatan yg lebih besar, & perempuan diharapkan u/ menyadari hal ini & mematuhi implikasinya. Pria, membuat
keputusan penting & memiliki kata akhir dalam setiap perbedaan pendapat
(Hatfield & Rapson, 1996).
©
Dalam banyak keluarga di Amerika Serikat, pria masih memiliki kekuatan yang
lebih besar. Sebagian karena mereka mendapatkan lebih banyak uang, mereka juga
membuat keputusan yang lebih penting. Kesetaraan ekonomi menjadi kenyataan yg
lebih dari ideal, namun perbedaan kekuasaan juga bisa berubah.
©
Sebaliknya, dalam budaya Arab, pria membuat keputusan yg lebih penting
bukan karena ia menghasilkan uang lebih tetapi karena ia a/ laki”, & laki” diberi kekuasaan yg lebih besar.
B. JENIS-JENIS KEKUASAAN
Kekuasaan hadir dalam semua hubungan dan di semua simpang susun komunikasi.
Tetapi jenis sangat bervariasi dari satu situasi ke situasi yang lain dan dari
satu orang ke orang yang lain. Di sini kita mengidentifikasi enam jenis
kekuasaan:
1)
Kekuahkbsaan Rujukan
Anda memiliki kekuasaan rujukan atas orang lain ketika orang lain
berkeinginan untuk menjadi seperti Anda atau ingin diidentifikasikan dengan
Anda.
Misalnya, kakak
mungkin memiliki kekuasaan atas adik karena adik ingin menjadi seperti yang
lebih tua.
Asumsi yang dibuat oleh adik adalah bahwa ia akan hebat seperti kakaknya
jika ia berbuat dan berperilaku seperti kakaknya.
2)
Kekuasaan Yang Sah
Anda memiliki kekuatan yang sah atas orang lain ketika mereka percaya bahwa
Anda memiliki hak, berdasarkan posisi Anda untuk mempengaruhi atau
mengendalikan perilaku mereka.
Kekuasaan yang sah berasal dari keyakinan bahwa orang-orang tertentu harus
memiliki kekuasaan atas kita, bahwa mereka memiliki hak untuk mempengaruhi kita
karena posisi mereka.
Sebagai contoh : Orang tua dipandang memiliki kekuasaan yang sah atas
anak-anak mereka.
3)
Kekuasaan Ahli
Anda memiliki kekuasaan ahli atas orang lain ketika mereka melihat Anda
memiliki keahlian atau pengetahuan. Pengetahuan Anda seperti yang terlihat oleh
orang lain memberi Anda kekuasaan ahli.
Biasanya kekuasaan ahli bersifat subjek spesifik. Sebagai contoh: Ketika
Anda sakit, Anda dipengaruhi oleh rekomendasi dari seseorang dengan kuasa ahli
terkait dengan penyakit Anda, katakanlah dokter. Tapi anda tidak akan
dipengaruhi oleh rekomendasi dari seorang pembawa surat atau tukang ledeng.
Anda memberikan kekuasaan ahli kepada seorang pengacara di bidang hukum atau
kepada seorang psikiater dalam hal pikiran, tetapi idealnya Anda tidak merubah
posisi mereka.
4)
Kekuasaan Informasi & Persuasi
Kekuasaan informasi atau persuasi memiliki informasi secara logis dan
persuasif.
Jika orang lain percaya bahwa Anda memiliki kemampuan persuasif, maka Anda
memiliki kekuasaan persuasi yang bisa digunakan sebagai kekuatan untuk
mempengaruhi sikap dan perilaku orang lain.
5)
Kekuasaan Penghargaan
Kekuasaan Penghargaan memiliki kekuatan imbalan atas orang lain jika Anda
memiliki kemampuan untuk menghargai mereka.
Hadiah dapat berbentuk materi seperti uang, jabatan, perhiasan. Bisa juga
berbentuk sosial seperti cinta, persahabatan, rasa hormat.
Maka jika Anda dapat memberikan orang lain semacam imbalan, Anda memiliki
kontrol atas mereka untuk memperluas kekuasaan terhadap mereka dengan apa yang
dapat Anda berikan kepada mereka.
6)
Kekuasaan KoersifAnda memiliki kekuasaan
Pemaksa atas orang lain bila Anda memiliki
kemampuan untuk mengelola hukuman atau menghapus imbalan jika orang lain gagal
menghasilkan sesuatu yang dapat mempengaruhi Anda.
Biasanya, jika Anda memiliki kekuasaan imbalan,
Anda juga memiliki kekuasaan memaksa. Guru tdk hanya dpat memberikan hadiah dg
nilai yg tinggi kpd siswanya, tetapi jga dpat menghukum dg nilai rendah.
C.
CARA-CARA MENGUASAI KOMUNIKASI
1.
Kekuatan Berbicara
Apakah Anda menghindari bentuk-bentuk tak berdaya
dari pidato berikut?
Ø Ragu-Ragu
Misalnya, "eh Aku ingin mengatakan bahwa ah
satu ini eh yang terbaik, kau tahu?" (ragu-ragu membuat suara Anda selip
dan tidak pasti.)
Ø Terlalu Banyak Intensitifiers
Misalnya, "Sungguh, ini adalah yang
terbesar, benar-benar fenomenal." (penguat yang terlalu banyak membuat
semuanya terdengar sama dan tidak memungkinkan Anda untuk mengintensifkan apa
yang harus ditekankan).
Ø Disqualifiers
Misalnya, "Saya tidak membaca seluruh
artikel, tpi ..."/"Saya tidak
benar” mengikuti
kecelakaan yg terjadi di negara itu, tapi ..." (Disqualifiers sinyal
kurangnya kompetensi & perasaan ragu”)
Ø Tag Pertanyaan
Misalnya, "Itu adalah film yang hebat,
bukan?" "Dia brilian, kan?" (pertanyaan Tag meminta persetujuan
orang lain dan karena itu mungkin sinyal kebutuhan Anda u/ kesepakatan dan Anda sendiri ragu”)
Ø Self-Pernyataan Kritis
Misalnya, "Saya tidak terlalu pandai dalam
hal ini" atau "Ini adalah pidato publik pertama saya." (terlalu sering mengkritik diri sendiri merupakan sinyal
kurangnya kepercayaan diri)
Ø Slang Dan Ekspresi Vulgar
Misalnya, “Cape dech!”, “Cepetan dong”, dan sebagainya. (kekuatan Slang dan vulgar merupakan sinyal kelas sosial yang rendah).
2.
Kekuatan Nonverbal
Kekuatan nonverbal, adalah sesuatu yang
berhubungan dengan kemampuan Anda untuk membujuk dan mempengaruhi orang lain
(Burgoon, Buller, 8c Woodall, 1995).
Sebagai contoh, pakaian merupakan simbol-faktual
yang memiliki arti sebagai otoritas untuk mempengaruhi orang lain.
Penelitian menunjukkan bahwa Anda akan lebih
mudah dipengaruhi oleh seseorang yang mengenakan seragam terhormat daripada
oleh seseorang yang berpakaian sipil biasa.
3.
Kekuatan Mendengarkan
Kekuatan pendengar terdapat pada kemampuannya
mendengarkan secara aktif. Mereka fokus dan berkonsentrasi pada apa yang sedang
dibicarakan, terutama pada apa yang mereka inginkan atau butuhkan dari apa yg
orang katakan (Fisher, 1995).
Dengarkan frase seperti "Saya mau...“,
"Ini akan membantu jika saya...“, /
"Saya sedang mencari...”
Sebagai contoh, komentar dengan “Sangat jelas apa yang Anda katakan
tentang ...," atau "Jika Anda merasa sangat peduli tentang..."
Pendengar tidak berdaya, mendengarkan secara
pasif, tampaknya ia memikirkan hal lain dan hanya berpura” mendengarkan, & jarang memperhatikan apa yg org lain telah katakan ketika merekam merespon.
DIMENSI UMUM HUBUNGAN ANTAR PRIBADI
Suatu penelitian menunjukkan dengan jelas bahwa kontributor paling
penting dalam kebahagiaan - diluar uang, pekerjaan, dan seks – adalah kedekatan
suatu hubungan antara satu orang dengan orang lain (Freedman 1978, Laroche and
deGrace 1997, Lu and Shih 1997).
Hubungan-hubungan
antar pribadi masuk dalam berbagai format. Hubungan-hubungan antar pribadi ada
di antara para teman, penasihat dan anak didik, anggota keluarga, para rekan
kerja, rtim kerja, misalnya.
Kualitas yang
membuat suatu hubungan, dalam hal ini hubungan antar pribadi adalah adanya
tindakan seseorang mempengaruhi yang lainnya, dan tindakan seseorang tersebut
mempunyai konsekuensi untuk orang lain.
KEUNTUNGAN
DARI HUBUNGAN INTERPERSONAL
Untuk mengurangi rasa kesepian
Untuk mengamankan
stimulasi.
Untuk mendapatkan
pengetahuan diri dan harga diri.
Untuk meningkatkan
kesehatan fisik dan emosional.
KERUGIAN DARI HUBUNGAN INTERPERSONAL
Tekanan untuk
keterbukaan.
Peningkatan
kewajiban.
Peningkatan isolasi.
Kesulitan dalam
melarutkan suasana
MODEL
HUBUNGAN “6 TAHAP”
Anda dan orang lain tidak begitu saja menjadi teman
yang intim setelah bertemu, anda membangun suatu hubungan yang intim secara
bertahap, melalui serangkaian langkah atau tahapan.
Keenam tahap dari hubungan adalah kontak,
keterlibatan, keintiman, kemerosotan, perbaikan, dan peleburan. Setiap tahapan
mempunyai fase awal dan akhir. Tahapan ini menggambarkan hubungan sebagaimana
adanya; tidak dievaluasi atau ditetapkan bagaiman hubungan seharusnya berjalan.
1.
Kontak
Kontak perseptual (yang dilihat, didengar, dibaca, atau bahkan dicium dari seseorang)
untuk medapat gambaran mental atau fisik.
kontak interaksional yang bersifat basa-basi dan cenderung impersonal
seperti perkenalan, mengawali pembicaraan, atau mengundang. (biasanya tidak
berlangsung lama, di 4 menit pertama).
2.
Keterlibatan.
Saling tergantung, diawali dengan pengetesan
berupa pertanyaan-pertanyaan lalu melakukan langkah intensif berupa
memberikan hadiah atau melakukan hal-hal romantis/cemburu.
Beberapa strategi (Baxter & Wilmot, 1984; Bell
& Buerkel-Rothfus, 1990):
©
Langsung;
seperti menanyakan kabar
©
Saran tak
langsung; seperti sentuhan
©
Pengumuman;
seperti memperkenalkan seseorang sebagai pacar
©
Pemisahan:
seperti menjauhkan diri untuk melihat reaksi orang lain
©
Orang ketiga;
melibatkan orang lain untuk mengetahui perasaan dan keinginan pasangan kita.
3.
Keintiman (Kedekatan).
Pada tahap keintiman, anda berkomitmen pada diri
sendiri untuk tetap jauh pada orang lain dan membangun hubungan dimana individu
ini menjadi teman baik atau teman dekat, cinta, teman seperjuangan.
Keintiman biasanya terbagi menjadi dua tahap. Pada
tahap interpersonal komitmen kedua orang saling berkomitmen satu sama lain
dengan cara yang pribadi. Pada tahap sosial, komitmen dibuat dihadapan publik, biasanya
pada keluarga dan teman, atau mungkin publik yang lebih besar.
1.
Keintiman dan Resikonya
Untuk
sebagian orang hubungan yang intim sangatlah beresiko. Untuk yang lain tidak
terlalu beresiko. Sebagai contoh, seberapa benar dari perilaku anda mengenai
pernyataan di bawah ini ?
a) Sangatlah berbahaya untuk terlalu dekat pada orang
lain
b) Saya takut untuk dekat dengan orang lain karena saya
takut untuk terluka
c) Menurut saya sangatlah sulit untuk mempercayai orang
lain
d) Pertimbangan yang paling penting dalam hubungan
adalah apakah saya akan terluka
2. Keintiman dan Penetrasi Sosial
Dengan perkembangan anda melalui kontak dengan keterkaitan ke keintiman,
anda dapat melihat banyaknya topik yang sudah anda lakukan dan tingkat
kepersonalan dimana anda mengejar hal tersebut meningkat (Altman and Taylor
1973, Hensley 1996).
Semua hubungan – pertemanan, cinta,
keluarga, mungkin dapat digambarkan kedalam keluasan dan kedalaman, konsep yang
terpusat pada Teori Penetrasi Sosial (Altman and Taylor 1973).
4.
Kemerosotan
Tahap pertama dari kemerosotan biasanya adalah intrapersonal
sissatisfication (ketidakpuasan intrapersonal): anda mulai mengalami
ketidakpuasan pribadi dengan interaksi setiap hari dan mulai melihat masa depan
yang lebih negatif bersama pasangan anda
tahap kedua, kemerosotan interpersonal. Anda menarik
dan tumbuh semakin jauh terpisah.
5.
Perbaikan
Tahap ini tidak selalu terjadi, biasanya setelah
hubungan memburuk, ada waktu tunggu sebelum memperbaiki hubungan Beberapa
pasangan relasional akan berhenti untuk sementara selama masa kemerosotan dan
mencoba untuk memperbaiki hubungan mereka. yang lain, akan tetapi, bisa saja
berlangsung tanpa berhenti sama sekali, tanpa berfikir ke arah pembubaran.
6.
Peleburan
penghargaan untuk yang menjalani hubungan yang
panjang dan hukuman untuk memutuskan hubungan sangatlah berkurang.
PEMBUBARAN
HUBUNGAN ANTAR PRIBADI
Pada tahap pembubaran hubungan, ikatan antar
individu telah rusak atau putus. Pada awalnya, biasanya berbentuk interpersonal
separation (perpisahan interpersonal)
Pembubaran juga merupakan tahapan dimana mantan
pasangan mulai melihat pada diri sendiri sebagai individu daripada bagian dari
sepasang pasangan.
Mereka mulai mencoba menjalani kehidupan yang baru
dan berbeda, baik sendiri /pun dg orang lain.
Jika perpsahan ini terbukti dapat diterima dan jika
hubungan yang sebenarnya tidak dapat lagi diperbaiki, anda memasuki tahap dari social
or public separation (perpisahan sosial atau publik).
IMPLIKASI
AKAN MODEL HUBUNGAN
Karena perbedaan, model ini digunakan sebagai bahan
diskusi bukan sbg pemetaan.
Dalam konteks hubungan dan tahapan-tahapannya,
terdapat kecenderungan yang dinamis dari factor” yang berkepentingan
Pada model, anak menunjukkan secara jelas arah
hubungan satu aspek (tahap) terhadap aspek (tahap) lain.
Perubahan dari satu tahap ke tahap lain merupakan
perubahan yang berjenjang (bertahap), meski mungkin terjadi loncatan
Perubahan tahapan dipengaruhi oleh keterampilan
berkomunikasi kita
HUBUNGAN
DALAM KONTEKS BUDAYA
Budaya mempengaruhi keyakinan yang anda miliki tentang hubungan, tujuan
dan nilai-nilai yang anda rasakan seharusnya mereka layani, pilihan-pilihan
yang ada dalam pengembangan dan pembubaran hubungan, peraturan dimana hubungan
harus mengikuti, dan peran yang dianggap pantas dalam hubungan. Budaya juga
mempengaruhi peneliti tentang apa yang penting dan untuk itu mempengaruhi tipe
dan luasnya informasi dari informasi yang kita dapat mengenai hubungan.
HUBUNGAN
DAN TEKNOLOGI
Hubungan dan teknologi: budaya sangat dipengaruhi teknologi. Hubungan
dapat terjadi dengan bantuan teknologi seperti persahabatan via internet,
mencari jodoh atau pasangan hidup
Walaupun teknologi dapat berpengaruh terhadap hubungan interpersonal,
tetapi pertemuan tatap muka secara langsung adalah hal yang dibutuhkan.
KONSEP
DIRI
Dan
TEORI JOHARI WINDOWS
Dan
TEORI JOHARI WINDOWS
KONSEP DIRI
Komunikasi
sebagai kegiatan sehari-hari yang dilaksanakan individu berhubungan erat dengan
perilaku individu itu sendiri.
Perbedaan
perilaku individu dalam melakukan komunikasi dan atau berhubungan dengan orang
lain merupakan situasi yg berkaitan dg psikologis individu.
Komunikasi juga
berkaitan dg asumsi manusia.
Contohnya;
Seorang anak
kecil akan merasa takut dan terancam bila ia tidak memahami hal yang terjadi
disekitarnya.
Kom yg dilakukan
o/antar petugas kesehatan.
3 TEORI UNTUK MENGETAHUI LATAR
BELAKANG SIKAP, PERILAKU DAN ASUMSI INDIVIDU :
v Psikodinamika
v Behavioris
v Humanistik
1. Teori Psikodinamika
Berasal dari
Sigmund Freud, asal kata Psiche: pikiran, namun mencakup perasaan, pengalaman
masa lalu, roh dan jiwa.
Kata Dinamic: mengacu pada pandangan bahwa psikis
individu bersifat dinamis, tidak statis.
Teori dasar Freud
menekankan pada dorongan insting dari individu untuk melakukan hubungan, baik
internal maupun eksternal.
Hal ini
menunjukkan bahwa gaya komunikasi kita dengan orang lain sangat dipengaruhi
oleh bagaimana kita berkomunikasi dengan diri kita sendiri.
2. Teori Perilaku
Menurut John Watson, perilaku yang terbentuk merupakan hasil suatu
pengondisian.
Hubungan berantai sederhana antara stimulus dan respon yg membentuk
rangkaian kompleks perilaku.
Rangkaian kompleks perilaku meliputi; pemikiran, motivasi, kepribadian,
emosi & pembelajaran.
Skinner (1938);
Teori
Operant Conditioning
Organisme akan
membuat hubungan dengan stimulus dan respon
serta hasil yang akan didapatkan bisa positif ataupun negatif.
3. Teori Humanistik
Ø Maslow
(1954), hirarki kebutuhan manusia, harus dipenuhi u/ mengembangkan potensi
dalam diri manusia.
Ø Carls
Rogers, manusia memiliki dorongan dari dalam diri untuk berkembang dan
bertumbuh menuju kematangan, yang akan menyebabkan individu mampu
mengaktualisasikan kapasitas (potensi) yang dimilikinya.
4
PRINSIP TEORI HUMANISTIK ( ATKINSON, 1990)
1.
Manusia;
central interest, menekankan bahwa manusia bukan semata-mata objek yg berespon
terhadap lingkungan ketika diberikan penghargaan (reinforcement), namun manusia
adalah makhluk dinamis yang mampu membentuk lingkungannya dan mampu berespon t
erhadap lingkungannya itu.
2.
Perilaku
manusia adalah aspek yang penting untuk diselidiki, manusia memiliki kemampuan
untuk memilih dan memiliki kreativitas.
3.
Subjektivitas
lebih penting dr pd Objektivitas. Pengalaman manusia dan subjektivitas lebih
penting dari pada objektivitas.
4.
Nilai Kemanusiaan, pandangan tentang
manusia terletak pada integritas dan keunikan manusia.
TEORI JOHARI WINDOWS
Johari Window
atau Jendela Johari merupakan salah satu cara untuk melihat dinamika dari self-awareness,
yang berkaitan dengan perilaku, perasaan, dan motif kita. Model yang diciptakan
oleh Joseph Luft dan Harry Ingham di tahun 1955 ini berguna untuk mengamati
cara kita memahami diri kita sendiri sebagai bagian dari proses komunikasi.
Teori JOHARI WINDOWS
Ø - Kuadran 1 (Open) merujuk kepada
perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri dan
orang lain. (Quadrant 1, the open quadrant, refers to behavior, feelings,
and motivation known to self and others)
Ø - Kuadran 2 (Blind) merujuk kepada
perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh orang lain, tetapi tidak
diketahui oleh diri kita sendiri. (Quadrant 2, the blind quadrant, refers
to behavior, feelings, and motivation known to others but not to self)
Ø - Kuadran 3 (Hidden) merujuk kepada
perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri, tetapi
tidak diketahui oleh orang lain. (Quadrant 3, the hidden quadrant, refers
to behavior, feelings, and motivation known to self but not to others)
Ø - Kuadran 4 (Unknown) merujuk kepada
perilaku, perasaan, dan motivasi yang tidak diketahui, baik oleh diri kita
sendiri ataupun oleh orang lain. (Quadrant 4, the unknown quadrant,
refers to behavior, feelings, and motivation known neither to self nor others)
DIRI TERBUKA
(diketahui diri sendiri dan orang lain)
|
DIRI BUTA
Tidak diketahui diri sendiri, tapi diketahui orang lain
|
DIRI TERSEMBUNYI / RAHASIA
(diketahui diri sendiri tapi tidak diketahui orang lain
|
DIRI GELAP
(tidak diketahui diri sendiri maupun orang lain)
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
A B
PERBEDAAN KARAKTERISTIK ORANG YG TERBUKA &
ORANG TERTUTUP
SIKAP TERBUKA
|
SIKAP TERTUTUP
|
Menilai
pesan scr objektif dg menggunakan data & keajengan logika
|
Menilai
pesan berdasarkan motif
|
Membedakan
dg mudah, melihat suasana
|
Berpikir
simplisis (berpikir hitam putih) tanpa nuansa
|
Berorientasi
pada isi pesan
|
Bersandar
lebih banyak pd sumber pesan dari pada isi pesan
|
Mencari
informasi dari berbagai sumber
|
Mencari
informasi tentang kepercayaan orang dari sumbernya sendiri, bukan kepercayaan
orang lain.
|
Lebih
bersifat provisionalisme & bersedia mengubah kepercayaan
|
Scr kaku
mempertahankan & memegang teguh sistem kepercayaan
|
Mencari
pengertian pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaan
|
Menolak,
mengabaikan, menolak pesan yg tdk konsisten dg sistem kepercayaan
|
Bagaimanakah karakter kepribadian anda dari ke 2 type kepribadian Johari
Windows?
KONFLIK DALAM HUBUNGAN ANTAR PRIBADI,
Arti
Konflik
Konflik berasal
dari kata kerja Latin configere yang berarti
saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses
sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak
berdaya
Pengertian Konflik
Robbins
(1996) dalam “Organization Behavior” menjelaskan bahwa konflik adalah suatu
proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat
(sudut pandang) yang berpengaruh atas pihak” yg terlibat baik pengaruh positif
maupun pengaruh negatif.
Luthans
(1981) konflik adalah kondisi yang ditimbulkan oleh adanya kekuatan yang saling
bertentangan. Kekuatan-kekuatan ini bersumber pada keinginan manusia.
Pandanngan Umum Konflik
Permusuhan
bukanlah konflik karena orang yang terlibat konflik bisa saja tidak memiliki
rasa permusuhan. Sebaliknya orang yang saling bermusuhan bisa saja tidak berada
dalam keadaan konflik.
Konflik
sendiri tidak selalu harus dihindari karena tidak selalu negatif akibatnya.
Berbagai konflik yang ringan dan dapat dikendalikan (dikenal dan ditanggulangi)
dapat berakibat positif bagi mereka yang terlibat maupun bagi kelompok.
Pengelolaan
konflik secara konstruktif,konflik dapat memberikan manfaat positif bagi diri
kita sendiri maupun bagi hubungan kita dg orang lain
Jenis-Jenis
Konflik
Menurut
James A.F. Stoner dan Charles Wankel, terdapat lima jenis konflik
1.
Konflik Intrapersonal
Konflik
intrapersonal adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi
bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin
dipenuhi sekaligus
Ada
tiga macam bentuk konflik intrapersonal yaitu :
Konflik
pendekatan”, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yg sama” menarik.
Konflik
pendekatan – penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan
yang sama menyulitkan.
Konflik
penghindaran-penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada satu hal yang
mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus.
2. Konflik Interpersonal
Konflik
Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena
pertentangan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua
orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.
3. Konflik antar individu dan kelompok
Hal
ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan
untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja
mereka.Sebagai contoh dapat dikatakan bahwa seseorang individu dapat dihukum
oleh kelompok kerjanya karena ia tidak dapat mencapai norma-norma produktivitas
kelompok dimana ia berada.
4. Konflik antara kelompok
Yang
dimaksud disini adalah konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama.
Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam
organisasi-organisasi. Konflik antar lini dan staf merupakan merupakan contoh
konflik antar kelompok.
5. Konflik antara organisasi
Konflik
jenis ini biasanya disebut dengan persaingan. Namun berdasar pengalaman,
konflik ini ternyata menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk baru,
teknologi baru dan servis baru, harga lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya
secara lebih efisien.
Faktor
Penyebab Konflik dalam Hubungan Antarpribadi
Perbedaan
individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
Perbedaan
latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Perbedaan
kepentingan antara individu.
Manfaat
Konflik (Johnson, 1981 )
Konflik
dapat membuat kita sadar bahwa ada masalah yang perlu diselesaikan dalam
hubungan kita dengan orang lain.
Konflik
dapat memunculkan kesadaran dan memotivasi kita untuk melakukan berbagai
perubahan dalam diri kita.
Konflik
dapat memotivasi kita untuk segera memecahkan msalah yang selama ini tidak kita
sadari dengan jelas.
Konflik
juga bisa membuat kehidupan menjadi lebih menarik.
Munculnya
konflik dalam ragam pendapat bisa membantu kita kearah pencapaian keputusan
bersama yang lebih matang dan qualified.
Konflik
juga dapat menghilangkan ketegangan-ketegangan kecil yang sering terjadi dan
muncul dalam hubungan kita dengan orang lain.
Konflik
juga dapat membuat diri kita sadar tentang dan bagaimana kita sebenarnya.
Konflik
bahkan dapat menjadi sumber hiburan.
Konflik
dapat mengakrabkan dan memperluas hubungan.
Mengelola Konflik Antar Pribadi
Jika kita
terlibat dalam suatu konflik dengan orang lain, ada hal yang harus
dipertimbangkan yaitu:
a.
Kepentingan pribadi kita
b.
Hubungan baik dengan pihak lain
Lima Gaya Mengelola Konflik Antar
Pribadi
a. Gaya Kura-kura
© Cenderung
menghindari masalah
© Cenderung
menghindari orang-orang yang berpotansi timbulkan konflik
© Ada
keyakinan bahwa solusi konflik hanya sia-sia
© Lebih
mudah menarik diri (fisik dan psikologis) daripada menghadapinya
b. Gaya ikan hiu
© Tercapainya
tujuan pribadi adalah hal utama
© Hubungan
dengan pihak lain tidak terlalu penting
© Konflik
harys diselesaikan dengan cara satu pihak menang dan pihak lainnya kalah
© Mencari
kemenangan dengan cara menyerang, mengungguli dan mengancam
c. Gaya kancil
© Sangat
mengutamakan hubungan
© Kurang
mementingkan tujuan-tujuan pribadi
© Ingin
diterima dan disukai orang lain
© Konflik
harus dihindari, demi kerukunan
© Adanya
keyakinan bahwa setiap konflik tidak mungkin dipecahkan tanpa merusak hubungan
© Konflik
harus didamaikan bukan dipecahkan, agar hubungan tidak menjadi rusak
d. Gaya rubah
© Senang
mencari kompromi
© Tercapainya
tujuan pribadi maupun terpeliharanya hubungan baik dengan pihak lain sama-sama
penting
© Mau
mengorbankan sedikit tujuan dan hubungannya dengan pihgak lain demi
tercapainmya kepentingan dan kebaikan bersama
e. Gaya burung hantu
© Sangat
mengutamakan tujuan pribadi sekaligus hubungannya dengan pihak lain
© Konflik
merupakan masalah yang harus dicari solusinya
© Solusi
konflik harus sejalan dengan tujuan pribadi lawan
© Konflik
bermanfaat meningkatkan hubungan dengan cara mengurangi ketegangan yang terjadi
antara dua pihak yang berhubungan
© Selalu
berusaha mancari penyelesaian yang memuaskan kedua pihak
© Berusaha
menghilangkan ketegangan dan perasaan negatif lain yang mungkin muncul dalam
diri kedua belah pihak
Strategi
Mengatasi Konflik
Strategi-strategi
ini merupakan hasil belajar, biasanya dimulai sejak masa kanak-kanak, dan akan
bekerja secara otomatis.
Spiegel (1994)
menjelaskan ada lima tindakan yang dapat kita lakukan dalam penanganan konflik
Berkompetisi
Pilihan tindakan
ini bisa sukses dilakukan jika situasi saat itu membutuhkan keputusan yang
cepat, kepentingan salah satu pihak lebih utama dan pilihan kita sangat vital.
Hanya perlu diperhatikan situasi menang-kalah akan terjadi disini. Pihak yang
kalah akan merasa dirugikan dan dapat menjadi konflik yang berkepanjangan.
Menghindari konflik
Tindakan ini
dilakukan jika salah satu pihak menghindari dari situsasi tersebut secara fisik
ataupun psikologis. Sifat tindakan ini hanyalah menunda konflik yang terjadi.
Menghindari konflik bisa dilakukan jika masing-masing pihak mencoba untuk
mendinginkan suasana, membekukan konflik untuk sementara.
Akomodasi
Yaitu jika kita
mengalah dan mengorbankan beberapa kepentingan sendiri agar pihak lain mendapat
keuntungan dari situasi konflik itu. Hal ini dilakukan jika kita merasa bahwa
kepentingan pihak lain lebih utama atau kita ingin tetap menjaga hubungan baik
dengan pihak tersebut. Pertimbangan antara kepentingan pribadi dan hubungan
baik menjadi hal yg utama di sini.
Kompromi
Tindakan ini
dapat dilakukan jika ke dua belah pihak merasa bahwa kedua hal tersebut
sama-sama penting dan hubungan baik menjadi yang utama. Masing-masing pihak
akan mengorbankan sebagian kepentingannya untuk mendapatkan situasi yang saling
menguntungkan.
Berkolaborasi
Menciptakan
situasi seri dengan saling bekerja sama. Pilihan tindakan ada pada diri kita
sendiri dengan konsekuensi dari masing-masing tindakan. Jika terjadi konflik
pada lingkungan kerja, kepentingan dan hubungan antar pribadi menjadi hal yang
harus kita pertimbangkan
Konflik dalam
komunikasi perlu diatasi, maka dari itu yang perlu dilakukan adalah sebagai
berikut:
1.
Perlu keterampilan untuk membedakan yang
wajar dan sehat serta terampil untuk mengelolanya.
2.
Menetapkan batas secara konstruktif
antara yang boleh dibahas dengan yang tidak.
3.
Memulai percakapan yang bermanfaat dan
dapat diterima setiap pihak.
4.
Mengarahkan pada batas-batas yang
disepakati
5.
Terampil menyatakan ketidaksetujuan
tanpa ada kesan menolak gagasan pihak lain.
6.
Sebaliknya, ia mampu menerima
ketidaksetujuan pihak lain tanpa merasa ditolak.
7.
Melihat konflik dari sudut pandang
orang lain.
8.
Mengarahkan keputusan pada kepuasan
bersama
Pengelolaan
Konflik
Walaupun suatu
konflik juga dapat memberikan kontribusi positif dalam suatu hubungan, beberapa
kalangan memilih untuk meminimalisir terjadinya konflik. Mereka mungkin tidak
yakin dapat menyelesaikan konflik itu dengan baik, atau mungkin untuk menjaga
suatu hubungan agar tampak selalu ada hambatan, dsb. Konflik dapat dicegah atau
dikelola dengan beberapa cara antara lain :
Disiplin
Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk
mengelola dan mencegah konflik. Manajer perawat harus mengetahui dan memahami
peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi. Jika belum jelas, mereka harus
mencari bantuan untuk memahaminya.
Pertimbangan
pengalaman dalam tahapan kehidupan
Konflik dapat
dikelola dengan mendukung perawat untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman
dan tahapan hidupnya. Misalnya; Perawat junior yang berprestasi dapat
dipromosikan untuk mengikuti pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, sedangkan
bagi perawat senior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk menduduki jabatan
yang lebih tinggi
Komunikasi
Suatu komunikasi yang baik akan menciptakan
lingkungan yang kondusif. Suatu upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari
konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegitan
sehari-hari yang akhirnya dapat dijadikan sebagai satu cara hidup.
Mendengarkan secara aktif
A.G. Lunandi dalam Komunikasi Mengena
menulis, “Saya tidak mengenal anda, maka saya tidak tahu apakah anda bisa
mendengarkan dengan sabar dan dengan penuh perhatian atau tak sabar
mendengarkan dengan kecederungan untuk memutuskan percakapan orang.”
MEMAHAMI
DIRI DAN ORANG LAIN DALAM KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
Diri pribadi adalah suatu ukuran kualitas yang
memungkinkan seseorang untuk dianggap dan dikenali sebagai individu yang
berbeda dengan individu lainnya. Kualitas yang membuat seseorang memiliki
kekhasan sendiri sebagai manusia ini, tumbuh dan berkembang melalui interaksi
sosial, yaitu berkomunikasi dengan orang lain. Individu tidak dilahirkan dengan
membawa kepribadian.
Pengalaman dalam
kehidupan akan membentuk diri pribadi setiap manusia, tetapi setiap orang juga
harus menyadari apa yang sedang terjadi dan apa yang telah terjadi pada diri
pribadinya. Kesadaran terhadap diri pribadi ini pada dasarnya adalah suatu
proses persepsi yang ditujukan pada dirinya sendiri
Persepsi Terhadap Diri Pribadi
(self-perception)
Proses psikologis
diasosiasikan dengan interpretasi dan pemberian makna terhadap orang atau objek
tertentu, dikenal dengan persepsi. Menurut Fisher, persepsi didefenisikan
sebagi interpretasi terhadap berbagai sensasi sebagai representasi dari
objek-objek eksternal, jadi persepsi adalah pengetahuan yang dapat ditangkap
oleh indera kita, karenanya persepsi
mensyaratkan:
1.
Adanya objek eksternal yang dapat
ditangkap oleh indera kita.
2.
Adanya informasi untuk
diinterpretasikan.
3.
Menyangkut sifat representatif dari
penginderaan.
Sifat-Sifat Persepsi
Persepsi
adalah pengalaman.
Persepsi
adalah selektif.
Persepsi
adalah penyimpulan.
Persepsi
tidak akurat.
Persepsi
adalah evaluatif.
Beberapa Elemen Persepsi
Sensasi/penginderaan
dan interpretasi.
Harapan.
Bentuk
dan latar belakang (figure & ground).
Perbandingan.
Konteks
Kesadaran Pribadi (self-awarness)
Identitas diri adalah cara-cara yang kita gunakan
untuk membedakan individu satu dengan individu-individu lainnya. Dengan
demikian diri adalah suatu pengertian yang mengacu pada identitas spesifik dari
individu.
Fisher
menyebutkan ada beberapa elemen dari kesadaran diri, yaitu konsep diri,
self-esteem, dan multiple selves.
1.
Konsep diri adalah bagaimana kita
memandang diri kita sendiri. Umumnya orang menggolongkan diri sendiri dalam
tiga kategori;
a.
Karakteristik atau sifat pribadi
adalah sifat yang dimiliki, seperti fisik (laki-laki,perempuan, tinggi, rendah,
cantik, tampan, gemuk, dsb). Atau kemampuan tertentu (pandai, pendiam, rajin,
cermat dsb)
b.
Karakteristik atau sifat sosial,
misalnya introvert atau ekstrovert, ramah atau ketus, periang atau pendiam.
c.
Peran sosial, contohnya ayah, ibu,
guru, militer, polisi
2.
Self esteem, merupakan bagian yang
inherent dari konsep diri. Self esteem kita adalah bagian dari interpretasi
atau penyimpulan dari persepsi diri. Self-esteem berpengaruh pada perilaku
komunikasi kita. Jika self-esteem kita tinggi, biasanya kita lebih percaya
diri, mandiri dan merasa kompeten.
3.
Multiselves. Setiap kita kadang
memiliki identitas yang berbeda dalam berbagai situasi atau kondisi. Misalnya
di kelas sebagai guru, di rumah sebagai ayah.
Memahami Orang Lain Dalam Komunikasi
suatu interaksi
komunikasi melibatkan dua orang, akan terdapat dua pribadi yang harus dikenali,
yaitu diri kita sendiri dari diri orang yang menjadi lawan bicara kita. Walau
pun bukan hal mudah, ada tiga jenis informasi yang dapat kita gunakan untuk
tujuan itu :
1.
Menyusun mekanisme proteksi, yaitu
kita ingin mengetahui apa yang diharapkannya melalui komunikasi dengan kita.
2.
Melakukan pemahaman terhadap tujuan
orang, kita dapat mengevaluasi kesungguhan atau akurasi dari penampilannya
Persepsi Terhadap Orang lain
Proses
mempersepsi orang lain mencakup persepsi terhadap karakteristik fisik dan
perilaku komunikasi orang tersebut. Steve
Duck mengemukakan 3 hal berkaitan dengan itu :
1.
Perilaku tersebut mungkin terasa
menyenangkan bagi kita, karena biasanya kita suka dengan senyuman dan pujian.
2.
perilaku tersebut memberi informasi yang kita
gunakan untuk membentuk semacam kesan mengenai kondisi internal seseorang
(kepribadian, nilai, sikap, keyakinan).
3.
perilaku seseorang dapat memberikan
perkiraan mengenai kelanjutan hub di kemudian hari.
Perilaku Terhadap Orang Lain
Untuk dapat
berkomunikasi secara efektif, kita berharap untuk dapat mempengaruhi persepsi
orang lain terhadap diri kita. Kita menginginkan orang lain memiliki penilaian
yang baik terhadap diri kita, paling tidak memiliki kesan bahwa kita konsisten
dengan tujuan kita berkomunikasi dengannya. Kita dapat berharap bahwa prang
lain dapat menjadi teman, pimpinan, pasangan dan berbagai peran sosial lainnya.
Meskipun kita tidak bisa mengendalikan persepsi orang seperti yang kita mau,
namun kita dapat mengarahkan persepsi mereka sesuai yang kita harapkan
Konsep Pembentukan Persepsi Orang Lain
a. Impression Management.
Erving Gooffman
mengemukakan bagaimana setiap orang dalam kesehariannya memainkan macam-macam
peran kepada orang lain. Tindakan itu sesuatu yang alamiah dan wajar dalam
melakukan interaksi sosial. Konsep ini memandang KAP sebagai sebuah drama atau
sandiwara. Sebagai partisipan dalam komunikasi kita bukan saja aktor tapi juga
penulis skenario yang menulis naskah drama kehidupan nyata kita.
2. Rhetorical Sensitivity.
Dikemukakan oleh
Rod Hart dan Don Burks, yang mengacu pada kualitas persepsi yang didasarkan
atas kemungkinan-kemungkinan. Menerapkan konsep ini berarti peka terhadap diri
sendiri, peka terhadap situasi, dan terutama peka terhadap orang lain.
Tindakan ini
mencakup pemilihan perilaku komunikasi yang sesuai bagi kombinasi antara diri
kita, orang lain, dan situasi tertentu selama kegiatan KAP.
Dengan kata lain
konsep ini melakukan adaptasi terhadap sejumlah kemungkinan. Terdapat 5
karakteristik dari konsep ini:
a.
mampu menerima kompleksitas pribadi.
b.
Menghindari sikap kaku/keras dalam berkomunikasi
dengan orang lain.
c.
Menyeimbangkan kepentingan pribadi
dengan kepentingan orang lain.
d.
Meyadari kapan harus berkomunikasi
dalam berbagai situasi yang berbeda.
e.
Menyadarai pesan dapat disampaikan
dalam berbagai cara untuk menyamapikan suatu maksud.
3. Atributional Respons.
Merupakan cara
lain penggunaan proses atribusi melalui perilaku kita sebagai reaksi atas
tindakan orang lain. Setiap tindak komunikasi dalam percakapan dapat
menyertakan ekspresi atau pernyataan atributif.
4. Konfirmasi Antar Pribadi
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
“PESAN UNIVERSAL VERBAL DAN NONVERBAL”
“PESAN UNIVERSAL VERBAL DAN NONVERBAL”
“Pesan Universal Verbal Dan Nonverbal”
Apakah
Itu Pesan dalam Komunikasi?
Abdul Hanafi menjelaskan bahwa pesan itu
adalah “produk fiktif yang nyata yang di hasilkan oleh sumber–encoder”.
(Siahaan, 1991:62). Kalau berbicara maka “pembicara” itulah pesan, ketika
menulis surat maka “tulisan surat” itulah yang dinamakan pesan.
Apakah
itu Pesan Verbal?
Pesan verbal adalah semua jenis simbol yang
menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem
kode verbal
Tatabahasa
meliputi tiga unsur: fonologi, sintaksis, dan semantik. Fonologi merupakan
pengetahuan tentang bunyi-bunyi dalam bahasa. Sintaksis merupakan pengetahuan
tentang cara pembentukan kalimat. Semantik merupakan pengetahuan tentang arti
kata atau gabungan kata-kata.
Fungsi Bahasa:
- Penamaan Benda, objek, dan tindakan
- Fungsi interaksi
- fungsi transmisi
Istilah nonverbal
biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar
kata-kata terucap dan tertulis.
5 fungsi pesan nonverbal yang
dihubungkan dengan pesan verbal:
1.
Repetisi,
yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal. Misalnya
setelah mengatakan penolakan saya, saya menggelengkan kepala.
2.
Substitusi,
yaitu menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya tanpa sepatah katapun kita
berkata, kita menunjukkan persetujuan dengan mengangguk-anggukkan kepala.
3.
Kontradiksi,
menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain terhadap pesan verbal.
Misalnya anda ’memuji’ prestasi teman dengan mencibirkan bibir, seraya berkata
”Hebat, kau memang hebat.”
4.
Komplemen,
yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal. Misalnya, air muka anda
menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak terungkap dengan kata-kata.
5.
Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya.
Misalnya, anda mengungkapkan betapa jengkelnya anda dengan memukul meja.
Prinsip
Pesan
Apakah
karakteristik utama dari pesan-pesan verbal dan nonverbal?
Pesan
yang dikemas, mereka terjadi di cluster dan biasanya memperkuat satu sama lain
tetapi juga dapat bertentangan satu sama lain.
Pesan
aturan-diatur, mereka mengikuti aturan budaya
Pesan
bervariasi dalam abstraksi, mereka berbeda-beda khusus untuk sangat abstrak dan
umum.
Pesan
bervariasi dalam kesantunan dari kasar ke sangat sopan.
Pesan
bervariasi inklusi dan mungkin menyertakan atau mengecualikan orang lain.
Pesan
bervariasi dalam ketegasan, Anda dapat meningkatkan ketegasan Anda dengan
menganalisis komunikasi di sekitar Anda, melatih komunikasi yang tegas, dan
berkomunikasi dengan pesan tegas.
Prinsip-Prinsip
Pemaknaan
1.
Pemaknaan berada dalam benak setiap orang
2.
Pemaknaan lebih dari sekedar kata-kata dan sikap
3.
Pemaknaan
itu khas (unik)
4.
Pemaknaan
berdasarkan konteksnya
NON VERBAL
MESSAGES
Fungsi Komunikasi Nonverbal
Kesan pembentukan dan manajemen
Membentuk dan menentukan hubungan
Penataan interaksi percakapan dan sosial
Pengaruh
Ekspresi emosional
Saluran
Komunikasi Nonverbal
Komunikasi
Tubuh
Komunikasi
Wajah
Komunikasi
Mata
Komunikasi
Sentuhan
Parabahasa
Dan Keheningan
Pesan
Spasial
Komunikasi
Artifaktual
Komunikasi
Temporal
Komunikasi
Tubuh
Diantara
gerakan-gerakan tubuh yang diidentifikasi adalah :
a.
Emblim (menerjemahkan langsung kata
atau ungkapan),
b.
Ilustrator (mengilustrasikan pesan
verbal),
c.
Affect display
(mengkomunikasikan makna emosional),
d.
Regulator (mengendalikan pembicaraan
orang lain),
e.
Adaptor
(memuaskan kebutuhan tertentu)
Penampilan tubuh
secara umum (misalnya: tinggi, berat, tingkat daya tarik, dan warna kulit)
dapat berkomunikasi tentang kekuatan, daya tarik, dan kesesuaian sebagai teman
atau pasangan romantic
Komunikasi
Wajah
Untuk
mengekspresikan emosi:
a.
Bahagia,
b.
Terkejut,
c.
Takut,
d.
Marah,
e.
Sedih,
f.
Rasa cinta, dll
Komunikasi
Mata
- Pandangan mata
mencari
umpan balik, meminta orang lain untuk berbicara, dan mengisyaratkan sifat
hubungan
- Penghindaran kontak mata
menyembunyikan
mata untuk menghindari rangsangan yang tidak menyenangkan
- Pembesaran pupil mata
tertarik
kepada sesuatu
Komunikasi Sentuhan
a.
Afeksi positif, bercanda, mengarahkan
atau mengendalikan, ritual, dan keterkaitan tugas
b.
Sentuhan dan perbedaan jenis kelamin;
sentuhan dan perbedaan kultur
Parabahasa
dan Keheningan
Parabahasa
Untuk membuat
penilaian, kecerdasan, dan objektivitas
Keheningan
a.
Untuk memberikan waktu berpikir,
b.
Untuk menimbulkan sakit hati,
c.
Untuk menyembunyikan kecemasan,
d.
Untuk mencegah komunikasi,
e.
Untuk mengkomunikasikan perasaan,
f.
Untuk berkomunikasi "tidak"
Pesan
Spasial
Jenis utama dari jarak yg sesuai dg Jenis hub a/:
a.
jarak intim,
b.
jarak pribadi,
c.
jarak sosial, dan
d.
jarak publik
Artifaktual Komunikasi
a.
Dekorasi ruang mmpengaruhi persepsi masyarakat tentang energi, waktu, status, dan
karakteristik pribadi
b.
Warna berkomunikasi arti berbeda tergantung pada budaya
c.
Pakaian dan perhiasan tubuh berfungsi terutama sebagai tampilan budaya dan mengkomunikasikan pesan tentang status
dan berfikir sosial
d.
Aroma dapat berkomunikasi pesan yang
terkait dengan daya tarik,memori rasa,
dan identifikasi
Temporal Komunikasi
Tiga orientasi waktu utama dapat dibedakan:
masa
lalu, sekarang,masa depan
Orientasi ini mempengaruhi berbagai perilaku,
seperti kesediaan
anda untuk merencanakan
masa depan, kecenderungan anda kepada pihak, dan bahkan pendapatan
potensial anda
Komunikasi Nonverbal dan Budaya
Pengaruh budaya aturan untuk mengekspresikan
emosi wajah dan makna yang diberikan terhadap ekspresi wajah
Atribut budaya yang
berbeda arti warna
Budaya memiliki preferensi yangberbeda untuk perilakusentuhan beberapa banyak mendorong menyentuh dan Beberapa
mengecilkan hati itu variasi.
Paralinguistik dan keheningan di interpretasikan
berbeda dalam budaya yang
berbeda
Budaya berbeda dalam cara mereka menangani dengan
waktu formal dan informal
dan
juga
bervariasidalam cara mereka jadwal acara (monochronism dan polychronism).
PERSEPSI
DALAM
KOMUNIKASI
ANTAR PRIBADI
Apakah
Persepsi itu?
Pesepsi merupakan proses yang memungkinkan
Anda sadar akan objek, peristiwa, dan khususnya manusia melalui indera:
penglihatan, bau, rasa, sentuhan, dan pendengaran.
Pesepsi merupakan proses yang memungkinkan
Anda sadar akan objek, peristiwa, dan khususnya manusia melalui indera:
penglihatan, bau, rasa, sentuhan, dan pendengaran.
Persepsi Anda meurpakan hasil dari apa yang
ada di luar dan apa yang berasal dari pengalaman, hasrat, kebutuhan dan keinginan,
cinta dan benci Anda.
Pesan yang Anda sampaikan dan dengarkan akan
bergantung pada bagaimana Anda melihat dunia ini, bagaimana Anda mengukur
situasi tetentu, serta apa yang Anda pikirkan atau duga tentang orang yang
beinteraksi dengan Anda.
Persepsi Anda merupakan hasil dari apa yang
ada di luar dan apa yang berasal dari pengalaman, hasrat, kebutuhan dan
keinginan, cinta dan benci Anda
Tahap-Tahap
Persepsi
a.
indera Anda akan membawa sejumlah
rangsangan,
b.
Anda menyusun ransangan itu ke dalam
sejumlah langkah,
c.
Anda menafsirkan dan mengevaluasi apa
yang Anda terima
d.
Anda menyimpannya dalam memori; dan
(5) Anda mengungkapkannya jika diprelukan.
Tahap
Pertama: Rangsangan
Pada tahap petama ini, organ indera Anda distimuli – Anda mendengar CD
baru, melihat teman, membaui parfume seseorang, merasakan jeruk, tangan
bekeringant. Secara alami, Anda tidak meneima segalanya; Anda hanya telibat
pada persepsi tetentu, istilah umum yang mengacu pada pehatian tetentu dan
ungkapan tertentu
Tahap
Kedua: Organisasi
Pada tahap kedua, Anda mengorganisasikan (menysun) informasi yang diteima
indera Anda. Tiga cara menarik seseorang menyusun pesepsinya adalah dengan
aturan, dengan skema dan dengan skrip
Organisasi Berdasar Aturan
Satu aturan tentang
persepsi yang sering diterapkan adalah kedekatan atau kedekatan fisik. Sesuatu
yang secara fisik bedekatan akan membuat kesatuan. Maka, menggunakan cara ini,
Anda akan menerima orang yang sering bersama, atau pesan-pesan yang diucapkan
seseorang setelah yang lainnya, sebagai suatu unit, sebagai milik bersama
Organisasi Berdasar Skema
Cara lain Anda
menyusun materi adalah dengan membuat
skema, kondisi mental yang akan membantu Anda menyusun jutaan jenis informasi
yang datang pada saat berhubungan atau informasi yang sudah ada di memori Anda.
Maka, skema dipandang sebagai gagasan umum tentang orang (misal: tentang Pat
dan Chris, orang Jepang, pembaptis, atau orang New York); tentang diri Anda
(kualitas dan kemampuan), atau tentang peran sosial (karakter polisi, profesor
atau pimpinan peusahaan).
Organisasi
Berdasar Skrip
Sebuah skrip
merupakan seuatu skema, namun dengan nama dan jenis yang berbeda. Skrip
meupakan struktur informasi yang teratur ihwal sejumlah tindakan, peristiwa
atau prosedur. Skrip meupakan gagasan umum mengapa sejumlah peristiwa harus
dibuka, skrip merupakan aturan yang mengatur peristiwan dan urutannya.
Contoh
Contohnya: Anda tentu memiliki skrip untuk makan di restoran; tindkannya
diatur ke dalam suatu bentuk seperti ini: masuk, duduk di kursi, melihat menu,
memesan menu, menikmati makanan, meminta tagihan, membei tip, membayar tagihan,
keluar restoran.
Tahap
Tiga: Interpretasi – Evaluasi
Tahap interpretasi – evaluasi adalah pasti
subjektif dan sangat dipengaruhi oleh pengalaman, kebutuhan, keinginan, nilai,
kepecayaan Anda ihwal bagaimana sebaiknya suatu hal yang menyangkut harapan,
kondisi fisik dan emosional serta lainnya. Intepretasi dan evaluasi Anda akan
sangat dipengaruhi oleh aturan, skema, dan skrip Anda juga jenis kelamin Anda
Tahap
Empat: Memori
Persepsi Anda dan
intepretasi – evaluasi mereka akan disimpan dalam memori; sehingga Anda dapat
membangkitkan kembali suatu saat. Maka, misalnya, Anda memiliki memori tentang
atlit dan pada kenyataannya Anda
dikenalkan dengan Ben William seorang atlit kampus. Maka, Ben William akan Anda
kenang dalam kognisi Anda sebagai sosok yang kuat, ambisius, akademis lemah,
sert egosentris.
Meskipun pada kenyataannya Anda belum melihat kekuatan dan ambisi Ben dan
Anda juga tidak tahu prestasi akademis Ben, namun Anda tetap menyimpan memori
tentang Ben berdasar skema sebagai atlit kampus.
Tahap
Lima: Mengingat
Anda tidak
sekedar mengungkapkan kembali apa yang telah Anda dengar atau lihat. Malainkan,
Anda merekonstruksi kembali apa yang telah Anda dengar atau lihat menjai satu
kesatuan yang bemakna bagi Anda—begantung pada skema dan skrip Anda – dan itu
meupakan konstruksi yang disimpan dalam memori Anda. Tatkala Anda ingin
mebangkitkan informasi ini, Anda tinggal mengingat dengan sejumlah
ketidakakuratan.
Implikasi
Model Persepsi
a.
Setiap orang begantung pada pintasan
(shortcut) – aturan, skemata, dan skrip misalnya, meupakan pintasan untuk
menyederhanakan pemahaman, ingatan, dan hapalan Anda tentang manusia dan
peristiwa. Pintasan ini juga membantu Anda menggeneralisasi, membuat hubungan,
dan kelebihan dari pengetahuan yang dipeoleh sebelumnya.
b.
Namun, pintasan juga bisa menyesatkan;
pintasan akan membantu memngingat sesuatu yang sesuai dengan skema Anda dan
mendistorsi atau melupakan informasi yang tidak konsisten.
c.
Apa yang Anda ingat tentang seorang
atau suatu peristiwa bukan merupakan koleksi objektif namun lebih dipengaruhi
oleh persepsi atau skema Anda ihwal mana yang temasuk dan mana yang tidak, apa
yang sesuai dengan acuan yang di otak kita dan mana yang tidak.
d.
Penilaian tentang anggota budaya lain
biasanya etnosentris, sebab skema dan skrip Anda diciptakan bedasar keyakinan
dan pengalaman budya Anda sendiri, Anda bisa dengan mudah menerapkan hal ini
untuk budaya lain.
e.
Masalah serupa timbul tatkala Anda mendasarkan
skrip Anda untuk kelompok budya yang berbeda yang besumber dari televisi atau
film.
f.
Memori biasanya tidak dapat dipercaya tatkala informasi dapat
dimaknai dalam cara yang berbeda; atau ambigius
Meningkatkan
Akurasi dalam Komunikasi Antar Pribadi
Menganalisa
Persepsi
Jika Anda merasa
nyaman dengan persepsi Anda, Anda akan dengan mudah mengatur mereka (pawang)
untuk melakukan analisis logis, berpikir kristis.
Cek
Persiapan
Merupakan cara
untuk mengurangi ketidakpastian dan akanmembuat persepsi Anda lebih akurat.
Tujuan pengecekan ini adalah untuk menggali pemikiran dan perasaan orang lain,
tidak untuk membuktikan bahwa persepsi awal Anda adalah benar.
Mengurangi
Ketidakpastian
Mengurangi ketidakpastian akan membuat kita meraih akurasi yang lebih
besar dalam persepsi. Secara umum, kami berlajar tentang ketidakpastian dan
bagaimana bersepakat dengannya
Meningkatkan
Sensitivitas Budaya
Mengenal dan
menjadi seinsitif terhadap perbedaan budaya akan membantu meningkatkan akirasi
Anda dalam persepsi. Misalnya, artis penari balet dari Rusia dan China
menyambut penontonyya dengan tepuk tangan. Bagi orang Amerika, hal ini dianggap
egois.
PENDAHULUAN KOMUNIKASI NONVERBAL
FUNGSI
DAN UNIVERSAL
Terdapat tiga tujuan dari bagian mengenai fungsi
komunikasi nonverbal :
Pertama, kita berusaha meningkatkan pemahaman kita mengenai sifat dan fungsi
komunikasi nonverbal.
Kedua, kita berusaha meningkatkan pemahaman terhadap diri sendiri dan terhadap
orang lain sebagai komunikator nonverbal.
Ketiga, kita berusaha meningkatkan kemampuan kita untuk berkomunikasi
FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL
Ekman (1965) dan Knapp (1978) :
a.
Untuk
Menekankan
b.
Untuk
Melengkapi (Complement)
c.
Untuk
Menunjukkan Kontradiksi
d.
Untuk
Mengulangi
e.
Untuk
Mengggantikan
UNIVERSAL KOMUNIKASI NONVERBAL
Enam ciri umum dari pesan-pesan non verbal
menurut Joseph A. DeVito :
a. Komunikatif
Perilaku nonverbal dalam suatu
situasi interaksi selalu mengkomunikasikan sesuatu. Hal ini berlaku untuk semua
bentuk komunikasi, tetapi khususnya untuk komunikasi nonverbal. Kita tidak
mungkin tidak bertingkah laku, dan karenanya, kita tidak mungkin tidak
mengkomunikasikan sesuatu. Apapun yang kita lakukan baik itu disengaja atau
tidak disengaja, perilaku nonverbal akan kita mengkomunikasikan sesuatu.
b.
Kontekstual
Komunikasi nonverbal terjadi dalam
suatu konteks (situasi, lingkungan), dan konteks tersebut membantu untuk
menentukan makna dari setiap perilaku nonverbal.
c.
Paket
Perilaku nonverbal, apakah menggunakan tangan, mata, atau otot
tubuh, biasanya terjadi dalam bentuk
‘paket’ atau tandan (cluster). Seringkali perilaku seperti itu saling
memperkuat; masing-masing pada pokoknya mengkomunikasikan makna yang sama.
Namun, adakalanya perilaku ini bertentangan satu sama lain.
d.
Dapat Dipercaya (Believable)
Kita dapat mempercayai perilaku nonverbal. Hal ini tetap berlaku meskipun
perilaku nonverbal ini bertentangan dengan perilaku nonverbal.
e.
Dikendalikan Oleh Aturan
Komunikasi nonverbal, seperti halnya komunikasi verbal, dikendalikkan
oleh aturan (rule-governed) (Mc Laughlin,1984). Sebagai anak-anak, kita
mempelajari bagaimana mengutarakan simpati serta aturan-aturan budaya mengenai
mengapa, di mana, dan kapan mengutarakan simpati. Kita belajar bahwa menyentuh
seseorang dibolehkan pada situasi tertentu tetapi tidak dibolehkan dalam
situasi yang lain, dan kita belajar macam-macam sentuhan apa yang boleh dan
mana yang tidak.
f.
Metakomunikasi
Setiap perilaku verbal dan nonverbal
yang mengacu pada komunikasi bersifat metakomunikasi
UNIVERSAL
PESAN VERBAL DAN NONVERBAL
PESAN VERBAL DAN NONVERBAL
Hubungan Pesan Verbal Dan Pesan
Nonverbal
•
Untuk
Menekankan
Kita
menggunakan komunikasi nonverbal utuk menonjolkan atau menekankan beberapa
bagian dari pesan nonverbal. Contohnya memukulkan tangan ke meja untuk
menekankan suatu hal tertentu.
•
Untuk
Melengkapi (Complement)
Kita
menggunakan komunikasi nonverbal untuk memperkuat warna atau sikap umum yang
dikomunikasikan oleh pesan verbal. Contohnya menggeleng-gelengkan kepala ketika
menceritakan ketidak-jujuran seseorang.
• Untuk Menunjukkan Kontradiksi
Kita juga dapat
dengan sengaja mempertentangkan pesan verbal kita dengan gerakan nonverbal.
Sebagai contoh menyilangkan jari untuk menunjukkan bahwa yang anda katakana
adalah tidak benar.
•
Untuk
Mengulangi
Kita juga
dapat mengulangi atau merumuskan ulang makna dari pesan verbal. Misalnya,
menggerakan kepala atau tangan untuk mengulangi pesan verbal “Ayo kita pergi!”.
•
Untuk
Mengggantikan
Komunikasi
nonverbal juga dapat menggantikan pesan verbal. Misalnya mengatakan “oke”
dengan tangan tanpa berkata apa-apa.
MAKNA DAN PESAN
•
Makna ada pada diri manusia
Makna
tidak tergantung hanya dalam pesan (baik verbal maupun nonverbal, ataupun
keduanya) tetapi juga dalam interaksi dari pesan –pesan dan pemikiran pengirim
dan perasaannya. Kita tidak mengirim makna; kita menciptakan makna. Kita
membentuk makna diluar pesan yang kita kirim dipengaruhi oleh perpektif sosial
dan budaya kita (seperti kepercayaan, sikap, dan nilai) (Berger dan Luckamnn
1980, Delia 1977, dan Delia, O’Keefe, dan O’Keefe 1982). Kata-kata bukanlah
makna; manusia adalah makna. Oleh karena itu, untuk mengetahui makna, kita
perlu melihat kedalam diri manusia dan bukan kedalam kata-katanya semata.
•
Makna lebih dari kata-kata dan isyarat
Ketika
kita akan mengkomunikasikan pikiran dan perasaan kepada orang lain, secara
relative kita menggunakan beberapa simbol. Simbol ini mewakili hanya sedikit
bagian dari apa yang kita pikirkan dan rasakan, lebih daripada itu tidak
dibicarakan. Jika kita mencoba menguraikan setiap perasaan kedalam
bagian-bagian, kita tidak akan mendapatkan “the job of living”. Artinya
kita mencari untuk mengkomunikasikan lebih dari hitungan kata-kata dan perilaku
nonverbal yang kita gunakan untuk mewakilinya.
Oleh
karena itu, kita tidak akan pernah mengetahui apa yang orang lain pikirkan dan
rasakan. Kita hanya dapat mengira-ngira berdasarkan makna yang kita kirimkan,
yang mana pernah kita catat, yang sangat dipengaruhi oleh apa yang kita
rasakan. Sebaliknya, orang lain sepenuhnya dapat mengetahui kita berdasarkan
apa yang kita rasakan. Kegagalan dalam memahami orang lain bukanlah suatu
keadaan yang abnormal. Hal ini tidak terhindarkan, meskipun kita selalu mampu
memahami setiap orang sedikit lebih baik dari apa yang kita lakukan sekarang.
•
Makna itu unik
Karena
makna berasal dari pesan-pesan yang dikomunikasikan dan pikiran dan perasaan
pengirim, tidak akan dua orang dapat menurunkan makna yang sama. Begitupun,
karena manusia selalu berubah terus-menerus, tidak ada satu orang yang dapat
menurunkan makna yang sama dalam dua dalam peristiwa yang terpisah. Kita selalu
terpisah dari makna yang kita ciptakan.
•
Makna bersifat denotatif dan konotatif
Denotative
bersifat objektif sedangkan konotatif subjektif. Makna denotative sebuah pesan
bersifat umum; hampir setiap orang akan setuju dengan makna yang denotative dan
akan memberikan definisi yang serupa. Sedangkan makan konotatif bagaimanapun
sangat personal, dan sedikit orang akan setuju dengan tepat terhadap makna
konotatif dari kata-kata atau tingkah laku nonverbal.
•
Makna bergantung pada konteks
Komunikasi
verbal dan nonverbal berada dalam sebuah konteks, dan konteks tersebut berada
untuk suatu jangkauan luas dalam memastikan makna dari setiap verbal atau
perilaku bonverbal. Perkataan atau tingkah laku yang sama akan sangat berbeda
makna ketika terjadi dalam konteks yang berbeda.
KARAKTERISTIK
PESAN
•
Pesan
terkemas
•
Pesan
dikuasai aturan
•
Pesan
bervariasi secara terpisah
•
Pesan
bervariasi dalam keterusterangan
•
Keunggulan
tak langsung
•
Kelemahan
pesan tak langsung
•
Gender dan
perbedaan budaya dalam keterusterangan
Thanks ya buat tulisannya saya mulai lbh mudah memahami materi comunication interpersonal /komunikasi antar pribadi ini.iya benar utk Fikom semester 2 ^_^
BalasHapussip. mohon izin untuk share
BalasHapus