BAHASA TUBUH
Bidang yang menelaah bahasa tubuh adalah kinesika (kinesics)
Isyarat simbolik meliputi : wajah (termasuk
senyuman dan pandangan mata), tangan, kepala, kaki, dan bahkan tubuh secara
keseluruhan dapat digunakan sebagai isyarat simbolik.
-Isyarat
tangan,
atau “berbicara dg tangan” termasuk apa yang disebut emblem, yang
dipelajari yang punya makna dalamsuatu budaya atau subkultur.
Tepuk tangan ternyata bukan isyarat mutlak
untuk memberikan aplus.
-Gerakan
kepala,
dibeberapa
negara anggukan kepala malah berati “tidak”,
sementara isyarat untuk “ya”
malah mengelengkan kepala.
Dibanyak negara orang yang duduk sambil
menegakan kepala dihadapan orang yang berbicara berarti memperhatikan
sipembicara.
-posisi
tubuh dan posisi kaki ,
Postur
tubuh sering bersifat simbolik.beberapa postur tubuh tertentu diasosiasikan
dengan status sosial dan agama ter tentu.
Postur tubuh memang mempengaruhi citra diri.
Cara berjalan pun tampaknya dapat
dikategorikan menjadi cara berjalan yang maskulin dan feminin.
Status seseorang tampaknya mempengaruhi postur
tubuhnya ketika ia berkomunikasi dengan orang lain.
Ekspresi
wajah dan tatapan mata,
Kontak mata punya dua fungsi dalam komunikasi
antarpribadi:
1.fungsi
pengatur,untuk memberi tahu orang lain apakah anda akan melakukan hubungan
dengan orang itu atau menghindarinya.
2.fungsi
ekspresif ,memberi tahu orang lain bagaimana perasaan anda terhadapnya.
Pentingnya pandangan mata sebagai pesan non
verbal terlukis dalam kalimat atau frase yang terdpat dalam banyak lagu.
Ekspresi
wajah merupakan perilaku nonverbal utama yang mengeksprsikaa umum dapat dikatn
keadaan emosional seseorang.
Secara
umum dapat dikatakan bahwa makna ekspresi wajah dan pandangan mata tidaklah
universal,melainkan sangat dipengaruhi oleh budaya.
SENTUHAN
Studi tentang sentuh-menyentuh disebut
haftika(haptics). Sentuhan, seperti foto adalah perilaku nonverbal
multimakna,dapat menggantikan seribu kata.sentuhan tidak bersifat acak ,
melainkan suatu strategi komunikasi yang penting.
Beberapa studi menunjukan bahwa sentuhan
bersifat persuasif.
Menurut heslin, terdapat 5 kategori sentuhan :
·
Funsional-profesional: disini sentuhan bersifat “dingin” dan
berorientasi-bisnis ,misalnya pelayan toko membantu pelanggan memilih pakaian.
·
Sosial-sopan : perilaku dalam situasi ini membangun dan
memperteguh pengharapan, aturan dan praktik sosial yang berlaku, misalnya
berjabat tangan.
·
Persahabatan-kehangatan : kategori ini meliputi setiap sentuhan yang
menandakan afeksi atau hubungan yang akrab, misalnya dua orang yang saling
merangkul setelah mereka lama berpisah.
·
Cinta-keintiman : kategori ini merujuk pada sentuhan yang
menyatakan keterikatan emosional atau ketertarikan, misalnya mencium pipiorang
tua dengan lembut ; orang yang sepenuhnya memeluk orang lain ; dua orang yang
“bermain kaki” dibawah meja ; orang eskimo yang saling menggosokan hidung.
·
Rangsangan seksual : kategori ini berkaitan erat dengan kategori
sebelumnya, hanya saja motifnya bersifat seksual tidak otomatis bermakna cinta
atau keintiman.
Seperti makna pesan verbal, makna pesan non
verbal, ter masuk sentuhan , bukan hanya bergantung pada budaya , tetapi juga
pada konteks.
PARABAHASA
Parabahasa atau vokalika (vocalics) merujuk
pada aspek-aspek suara selain ucapan yang dapat dipahami.
Setiap karakteristik suara ini
mengkomunikasikan emosi dan pikiran kita.
Mehrabian dan ferris menyebutkan bahwa
parabahasa adalah terpenting kedua setelah ekspresi wajah dalam menyampaikan
perasaan atau emosi.
Dengan mempertimbangkan parabahasa, kita harus
mengantisipasi bahwa kata yang sama dapat dimaknai berbeda bila diucapkan
dengan cara berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar