Rabu, 16 Mei 2012

pengantar ilmu komunikasi


BAHASA TUBUH
Bidang yang menelaah bahasa tubuh adalah kinesika (kinesics)
Isyarat simbolik meliputi : wajah (termasuk senyuman dan pandangan mata), tangan, kepala, kaki, dan bahkan tubuh secara keseluruhan dapat digunakan sebagai isyarat simbolik.
-Isyarat tangan,
 atau “berbicara dg tangan” termasuk apa yang disebut emblem, yang dipelajari yang punya makna dalamsuatu budaya atau subkultur.
Tepuk tangan ternyata bukan isyarat mutlak untuk memberikan aplus.
-Gerakan kepala,
 dibeberapa negara anggukan kepala malah berati “tidak”, sementara isyarat untuk “ya” malah mengelengkan kepala.
Dibanyak negara orang yang duduk sambil menegakan kepala dihadapan orang yang berbicara berarti memperhatikan sipembicara.
-posisi tubuh dan posisi kaki ,
 Postur tubuh sering bersifat simbolik.beberapa postur tubuh tertentu diasosiasikan dengan status sosial dan agama ter tentu.
Postur tubuh memang mempengaruhi citra diri.
Cara berjalan pun tampaknya dapat dikategorikan menjadi cara berjalan yang maskulin dan feminin.
Status seseorang tampaknya mempengaruhi postur tubuhnya ketika ia berkomunikasi dengan orang lain.
Ekspresi wajah dan tatapan mata,
Kontak mata punya dua fungsi dalam komunikasi antarpribadi:
1.fungsi pengatur,untuk memberi tahu orang lain apakah anda akan melakukan hubungan dengan orang itu atau menghindarinya.
2.fungsi ekspresif ,memberi tahu orang lain bagaimana perasaan anda terhadapnya.
Pentingnya pandangan mata sebagai pesan non verbal terlukis dalam kalimat atau frase yang terdpat dalam banyak lagu.
Ekspresi wajah merupakan perilaku nonverbal utama yang mengeksprsikaa umum dapat dikatn keadaan emosional seseorang.
Secara umum dapat dikatakan bahwa makna ekspresi wajah dan pandangan mata tidaklah universal,melainkan sangat dipengaruhi oleh budaya.
SENTUHAN
Studi tentang sentuh-menyentuh disebut haftika(haptics). Sentuhan, seperti foto adalah perilaku nonverbal multimakna,dapat menggantikan seribu kata.sentuhan tidak bersifat acak , melainkan suatu strategi komunikasi yang penting.
Beberapa studi menunjukan bahwa sentuhan bersifat persuasif.
Menurut heslin, terdapat 5 kategori sentuhan :
·         Funsional-profesional: disini sentuhan bersifat “dingin” dan berorientasi-bisnis ,misalnya pelayan toko membantu pelanggan memilih pakaian.
·         Sosial-sopan : perilaku dalam situasi ini membangun dan memperteguh pengharapan, aturan dan praktik sosial yang berlaku, misalnya berjabat tangan.
·         Persahabatan-kehangatan : kategori ini meliputi setiap sentuhan yang menandakan afeksi atau hubungan yang akrab, misalnya dua orang yang saling merangkul setelah mereka lama berpisah.
·         Cinta-keintiman : kategori ini merujuk pada sentuhan yang menyatakan keterikatan emosional atau ketertarikan, misalnya mencium pipiorang tua dengan lembut ; orang yang sepenuhnya memeluk orang lain ; dua orang yang “bermain kaki” dibawah meja ; orang eskimo yang saling menggosokan hidung.
·         Rangsangan seksual : kategori ini berkaitan erat dengan kategori sebelumnya, hanya saja motifnya bersifat seksual tidak otomatis bermakna cinta atau keintiman.
Seperti makna pesan verbal, makna pesan non verbal, ter masuk sentuhan , bukan hanya bergantung pada budaya , tetapi juga pada konteks.

PARABAHASA
Parabahasa atau vokalika (vocalics) merujuk pada aspek-aspek suara selain ucapan yang dapat dipahami.
Setiap karakteristik suara ini mengkomunikasikan emosi dan pikiran kita.
Mehrabian dan ferris menyebutkan bahwa parabahasa adalah terpenting kedua setelah ekspresi wajah dalam menyampaikan perasaan atau emosi.
Dengan mempertimbangkan parabahasa, kita harus mengantisipasi bahwa kata yang sama dapat dimaknai berbeda bila diucapkan dengan cara berbeda.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar